Manajemen File Hardisk
Perkembangan
computer sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan
tersebut meliputi prosesor yang saat ini bergerak kea rah multi
prosesor, perkembangan kapasitas Ram yang semakin besar dengan harga
yang semakin terjangkau dan juga perkembangan hardisk dengan kapasitas
yang besar dan harga yang semakin terjangkau pula.
Dalam
artikel ini, penulis akan membahas mengenai manajemen file yang ada
pada computer penulis. Majanemen file sangat diperlukan dalam sebuah
computer terutama pada computer dengan kapasitas penyimpanan yang besar
dan memiliki jumlah file yang sangat banyak.
Untuk mengecek kapasitas total hardisk, penulis menggunakan software bawaan dari system operasi Windows yaitu “computer management”.
Perangkat lunak ini mampu menampilkan semua media penyimpanan yang
terhubung dnegan computer. Perangkat lunak ini juga mampu menampilkan
partisi hardisk dalam format yang sederhana namun cukup jelas karena
partisi ditampilkan sesuai dengan prosentase dari kapasitas total
hardisk.
Dalam perangkat lunak “computer management”
terlihat bahwa computer saya memiliki 4 media penyimpanan, yaitu Disk0,
CD-ROM 0, CD-ROM 1 dan CD-ROM 2. Pada kenyataanya, media penyimpanan
yang ada pada computer saya hanya 3 buah saja, sebuah hardisk, sebuah CD
ROM dan sebuah DVD ROM. Pada “computer manajement” CD ROM 2 merupakan sebuah media penyimpanan virtual yang serin saya gunakan untuk keperluan tertentu.
Kapasitas
total hardisk saya tertulis 160 GB pada kuitansi pembelian, namun pada
computer management kapasitas total hardisk hanya tertulis sebanyak
149.05 GB. Hal ini bukanlah suatu kecurangan, karena metode penghitungan
yang digunakan oleh took hardisk berbeda dengan metode yang digunakan
oleh computer management. Computer menganggap ukuran satu GB sama dengan
1024 MB sedangkan took hardisk menganggap satu GB sama dengan 1000 MB.
Dengan demikian jumlah kapasitas total tentu akan terlihat berbeda.
Hardisk
pada computer saya terbagi ke dalam 9 partisi. Dari 9 partisi tersebut
terdapat tiga buah partisi primer dan sebuah partisi extended yang
terbagi ke dalam 6 partisi logical. Di dalam computer saya terdapat dua
macam system operasi yang dapat dijalankan secara bergantian, yaitu
Windows XP dan Fedora 8. Untuk system operasi fedora 8, alokasi yang
digunakan adalah 10 GB dan 1 GB tambahan untuk partisi swap. Untuk
Windows XP alokasi partisi yang digunakan sebesar 10 GB. Partisi yang
terdapat pada hardisk adalah drive C sebesar 10GB, drive D sebesar 20
GB, drive E sebesar 50 GB, drive F sebesar 19 GB, drive G sebesar 20 GB
drive H sebesar 9.05 GB dan drive Z sebesar 20 GB. Dalam hardisk juga
terdapat 2 buah partisi lagi yang tidak terbaca pada Windows. Partisi
ini digunakan untuk media penyimpanan file system operasi Fedora dan
juga swap space.
Partisi
system Windows XP terdapat pada drive C. Isi dari drive C sendiri tidak
hanya file-file system operasi. Dalam partisi ini juga terdapat
file-file dari berbagai macam program yang sudah terinstall. Mungkin
kapasitas 10 GB terlalu kecil untuk digunakan sebagai media penyimpan
file system operasi dan file program sekaligus. Untuk mengatasi
kekurangan tempat ini maka saya menggunakan partisi lain sebagai media
penyimpanan file-file program, yaitu pada drive D yang memiliki ukuran
sebesar 20GB.
Drive
E pada hardisk memiliki label “warehouse”. Hal ini digunakan untuk
mempermudah akses dari 7 partisi yang terlihat pada explorer ( 2 partisi
linux tidak terlihat pada windows ). Isi dari drive E sendiri ada
beberapa macam. Semuanya terbagi ke dalam beberapa folder berdasarkan
beberapa kategori, yaitu musik, video, master aplikasi ebook, tutorial,
film dan juga game house. Dalam Drive ini juga terdapat beberapa folder
yang “nyasar”. Setelah dicek ternyata folder tersebut berisi tugas yang
seharusnya tidak berada pada drive E ini. Folder yang menghabiskan
banyak tempat pada drive ini berturut-turut adalah folder yang berisi
film musik dan master dengan ukuran masing-masing 26.47 GB, 8.61 GB dan
7.45 GB.
Drive
yang selanjutnya adalah drive F. Drive ini merupakan salah satu drive
yang cukup kacau. Memang isinya terbagi ke dalam beberapa folder dengan
nama yang representative seperti “Dokumen Januari” yang berisi file-file
sebelum dan selama bulan Januari 2008. Folder “Pictures” berisi bebagai
macam gambar koleksi, Magazine yang berisi majalah elektronik baik
berektensi pdf maupun exe, Photograph yang berisi berbagai macam foto
yang sudah tersimpan sejak jaman SMA dan folder Hobbies yang berisi
paper art dan line follower. Selain beberapa folder yang memiliki nama
yang representative, terdapat juga beberapa folder dengan nama yang
tidak representati seperti folder “titip 1” dan “titip 2”. Masing-masing
dari dua folder ini berisi belasan folder dengan kategori yang
bermacam-macam. Drive F ini sebenarnya berisi data-data pindahan dari
hardisk lama yang sekarang sudah rusak. Hardisk lama berukuran 20 GB dan
semua data-data non program dipindahkan ke dalam drive berukuran 19GB
ini. Dengan demikian wajar saja jika hardisk ini berisi data yang
bermacam-macam dan agak kacau.
Dalam
drive G, tersimpan data yang terbagi dalam beberapa kategori. Drive ini
memiliki label “FUN”. Data-data yang tersimpan dalam drive ini memang
berisi hobbi dan kesenangan di waktu senggang. Folder hobbies yang
terdapat pada drive F seharusnya juga diletakkan di drive ini. Jika
waktu memungkinkan pasti folder hobbies tersebut dipindahkan ke dalam
drive ini. Dalam drive ini terdapat folder “Design for fun” yang di
dalamnya berisi belasan folder lagi. Folder ini merupakan salah satu
folder favorit penulis, di dalamnya berisi file-file disain gambar yang
masing-masing tersimpan di dalam folder terpisah berdasarkan jenis
gambar yang dikerjakan seperti “Poster Rekper” yang merupakan poster
dari matakuliah Rekayasa dan perancangan. Selain folder Design for fun
terdapat juga folder lain yaitu “Dunk for fun”berisi video basket, GEPC
berisi file-file dari organisasi penulis di KMTE dan juga folder kuliah.
Folder kuliah sendiri terdapat beberapa folder yang merepresentasikan
setiap semester yang telah dilalui. Total terdapat 5 folder, yaitu
folder semester 1 sampai dengan folder semester 5. Namun demikian folder
semester 5 terlihat masih kosong karena data-data semester 5 masih
terdapat di my Document.
Drive
selanjutnya adalah drive H. Drive ini berisi data-data “My documents”.
Hanya terlihat satu buah folder pada drive ini. Namun demikian seingat
saya terdapat juga folder yang berisi data dari system operasi fedora
yang dalam hal ini mungkin tidak dapat ditampilkan oleh system operasi
Windows. Data-data my document sendiri dipisahkan dari drive system
operasi ( drive C ). Secara “default” My Document memang berada
pada drive C namun karena seringnya kegiatan proses install ulang
system operasi, akahirnya penulis memutuskan untuk memindahkan folder My
documents ke drive yang berbeda dengan drive system operasi. Kebiasaan
ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, mungkin sejak SMA. Folder
my documents sendiri berisi data-data yang bermacam-macam baik data
dengan extensi txt, pdf, html, exe, folder dan juga file office. Cukup
kacau memang, akan tetapi penulis memanfaatkan fasilitas yang ada pada
Windows explorer yaitu arrange icon by type dan juga show in groups.
Dengan demikian data-data tetap terlihat rapi meskipun isinya
bermacam-macam. Namun demikian jika data dilihat dengan pada system
operasi linux tetap saja terlihat sangat kacau.
Drive
terakhir pada hardisk diberi label drive Z, merupakan drive cadangan.
Karena merupakan drive cadangan, drive ini menjadi drive yang paling
berantakan jika dilihat dari isinya. Dalam drive ini terdapat folder ISO
yang berisi bermacam-macam file iso, folder PMB08 yang berisi foto
dokumentasi kegiatan PMB 2008, folder Other Movie yang berisi beberapa
film bajakan dan beberapa folder berisi file tidak jelas dan mungkin
tidak berguna.
Penulis
cukup puas dengan system majamen file yang digunakan pada hardis
sebesar 160 GB ini. Meskipun terbagi ke dalam 9 drive ( 7 pada Windows
), namun semua data masih dapat dicari dengan mudah tanpa memanfaatkan
fasilitas search karena setiap data tersimpan ke dalam drive dan folder
yang cukup representative. Data yang berantakan juga terdapat pada
beberapa drive, hal ini harus segera diperbaiki agar data semakin mudah
dicari. Sistem penamaan yang digunakan pada hardisk ini menurut saya
cukup baik. Pada folder musik, semua musik tersimpan ke dalam Folder
Local dan Manca. Dari setiap folder tersebut musik dibagi lagi kedalam
folder artis dan juga dari setiap artis dibagi ke dalam setiap album.
Selain itu terdapat juga folder compilation yang file-file di dalamnya
disimpan dengan format “penyanyi – judul lagu”.
Folder
musik memang merupakan folder yang paling terawatt. Berbeda dengan
folder My Documents. Meskipun tersimpan secara eksklusive pada sebuah
drive, namun penamaannya kurang representative. Penamaan yang kurang
represesntative terutama terdapat pada file-file office. Terdapat
nama-nama yang hampir sama seperti proposal 1, proposal 11 dan
lain-lain. Hampir semua data yang merupakan suatu tugas mempiliki nama
yang serupa “tapi tak sama” . Jika data ditengok lagi setelah beberapa
waktu yang cukup lama, maka penulis harus melihat tanggal dari waktu
terakhir modifikasi data.
Tempat
yang paling favorit untuk menyimpan data adalah desktop. Namun
demikian, kebiasaan menyimpan data di desktop mulai berkurang. Hal ini
dikarenakan desktop akan terlihat sangat kacau. Data yang tersimpan
dalam desktop biasanya juga bemacam-macam dan tidak terkategori. Pada
saat ini Desktop hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara,
sebelum mematikan computer biasanya penulis mengecek desktop dahulu dan
memindahkan atau menghapus data yang sudah “tidak pantas” berada di
desktop. Saya sangat berharap desktop dapat menjadi tempat yang paling
indah dari sebuah system operasi computer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar